Jelajah
IMG-LOGO
Berita Lokal

FGD KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN KAWASAN RAWAN BENCANA DESA TANGGUH BENCANA KABUPATEN MAGELANG DI DESA PUCUNGREJO

Create By arinda 20 May 2009 3 Views
IMG

PUCUNGREJO –Pada Kamis, 8 Mei 2025, telah dilaksanakan kegiatan kolaborasi antara Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Magelang, serta Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang (UNNES). Kegiatan ini merupakan FGD Kolaborasi Pemangku Kepentingan Kawasan Rawan Bencana Desa Tangguh Bencana di Kab. Magelang yang berfokus pada penguatan kapasitas Desa Tangguh Bencana (Destana), dengan penekanan pada pemahaman dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Destana.

 

Dalam FGD ini, BPBD Kab. Magelang sebelumnya telah memperkenalkan SNI Destana pada akhir tahun 2024. SNI ini menjadi landasan bagi setiap aspek Destana untuk memiliki standar yang jelas dan terukur, memastikan kesiapan dan ketangguhan desa dalam menghadapi bencana. Pada kegiatan kali ini, BNPB turut hadir sebagai narasumber, memberikan pemahaman lebih mendalam terkait penerapan SNI Destana, terutama untuk Desa Pucungrejo dan Desa Sumber. Harapannya, jika penerapan berjalan sesuai prosedur, kedua desa tersebut akan mendapatkan legitimasi melalui pengakuan SNI.

 

 

Sister Village antara Desa Pucungrejo dan Desa Sumber juga telah diperkuat dengan adanya PASESO atau Paseduluran Deso yang telah disahkan di tahun 2014. Dengan adanya PASESO ini, diharapkan usaha menuhu Destana akan lebih mudah. Adapun sasarannya yaitu aktor kemanusiaan yang berkontribusi di Destana atau Sister Village. Para aktor kemanusiaan yang berkontribusi dalam Destana atau Sister Village, termasuk perangkat desa, akan menggunakan platform ini untuk menentukan langkah lanjutan, salah satunya adalah pengisian Platform Penilaian Ketangguhan Desa (PKD).

 

PKBI Nasional turut serta memberikan materi terkait kesiapsiagaan kesehatan reproduksi dalam situasi bencana. Materi ini menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan reproduksi sebagai bagian integral dari kesiapsiagaan bencana, baik di tingkat provinsi, daerah, maupun desa. Desa Pucungrejo menjadi salah satu desa percontohan yang diharapkan aktif dalam melakukan penilaian ini. Melalui kegiatan kolaboratif ini, diharapkan sinergi antar pemangku kepentingan semakin kuat dalam membangun ketangguhan desa, tidak hanya dari aspek teknis, tetapi juga dari sisi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Melalui FGD tersebut diharapkan Desa Pucungrejo dan Desa Sumber dapat membangun hubungan yang kuat dan sinergis dalam menghadapi bencana, namun juga diharapkan bisa menjadi model kerjasama antar desa dalam pengelolaan risiko bencana.